FILOSOFI
RANCANGAN
I.1.
Umum
I.1.1. Pendahuluan
Untuk mengetahui bentuk dan mengukur badan kapal dapat digunakan beberapa
penggambaran/ pemroyeksian dari bentuk sebuah kapal terhadap bidang bidang
tertentu. Bentuk kapal yang 3 dimensi tersebut dapat diproyeksikan ke 3 bidang
antara lain bidang horizontal, bidang datar vertikal memanjang dan bidang datar
vertikal melintang yang masing masing disebut dengan body plan, sheer plan dan
half-breadth plan. Penggambaran –
penggambaran proyeksi dari bentuk 3 dimensi kapal ke bentuk 2 dimensi dalam
berbagai bidang yang disertakan dalam satu tampilan gambar yang berupa garis
dan titik disebut dengan rencana garis (lines plan).
Dalam perkuliahan di bidang teknologi kelautan dalam hal ini khususnya di
Jursan Teknik Sistem Perkapalan terdapat mata kuliah yang mempelajari dan
mengaplikasikan tentang pembuatan rencana garis. Hal tersebut bertujuan
agar mahasiswa nantinya dapat merancang atau membuat rencana garis dari suatu
kapal yang merupakan langkah awal dari pencapaian kemampuan mahasiswa dialam bidang –
bidang pembelajaran berikutnya seperti rencana umum suatu kapal atau bangunan
lepas pantai, sistem penggerak (perporosan dan propeller) hingga perancangan
kamar mesin.
Dalam pembuatan rencana garis terdapat beberapa metode yang digunakan, namun dalam pengerjaan tugas rencana garis ini metode
yang digunakan adalah metode NSP Diagram.
Pencapaian yang diharapkan dalam pengerjaan tugas ini adalah mahasiswa
dapat memahami dan mengerti tentang penggambaran bentuk bangunan lambung kapal
apabila diketahui dimensi – dimensi utama dari kapal, penggunaan program –
progam bantuan dalam pengerjaan sebuah rencana garis (misal: excel, autocad,
dll) dan pada akhirnya memiliki kemahiran, ketelitian dan keakuratan dalam
merancang sebuah bangunan kapal.
I.1.2. Tahapan Pengerjaan
Adapun tahapan pengerjaan /pembuatan rencana garis ini, antara lain:
1.
Perhitungan Data awal
2.
Pembuatan CSA
3.
Pembuatan A/2T dan B/2
4.
Pembuatan Haluan dan Buritan
5.
Pembuatan Body Plan
6.
Pembuatan Half Breath Plan
7.
Pembuatan Buttock Line pada Sheer Plan
8.
Pembuatan Bangunan Atas (Sheer Standar)
9.
Pembuatan Forecastle deck, Poop deck
dan Bullwark.
Dalam pengumpulan
data sesuai dengan metode, maka digunakan diagram NSP untuk mengetahui beberapa
koefisien – koefisien dan variabel yang akan digunakan. Untuk pengolah
data dan perhitungan dalam hal ini dipergunakan
program Excel, sedangkan untuk visualisasi penggambaran digunakan AutoCad.
Program Excel dan AutoCad tersebut digunakan karena program tersebut tidak hanya mendukung dalam pengerjaan tetapi juga mendukung
pembelajaran mahasiswa karena kedua program tersebut hanya
menampilkan hasil masukan data dari
operator dan bukan bekerja secara otomatis .
I.1.3. Istilah-Istilah
Adapun istilah
– istilah yang dipakai dalam penggambaran rencana garis adalah sebagai berikut:
ü
After Perpendicular (AP)
Atau garis tegak buritan, adalah garis tegak yang terletak pada sumbu poros kemudi.
ü
Fore Perpendicular (FP)
Atau garis tegak haluan, adalah garis
yang terletak pada titik potong antara linggi haluan dengan garis air pada
sarat muat yang telah direncanakan.
ü
Length Between Perpendicular (Lbp/
Lpp)
Panjang antara
2 garis tegak atau jarak
horisontal antara garis tegak depan (haluan/FP) dengan garis tegak belakang
(buritan/AP).
ü
Length of Water Line (Lwl)
Panjang garis
air yang diukur mulai dari perpotongan linggi buritan dengan garis air pada
sarat sampai pada perpotongan linggi haluan dengan garis air pada sarat atau FP
(jarak mendatar antara kedua ujung garis muat).
ü
Lenght of Displacement (Ldisp)
Merupakan panjang kapal imajiner
yang terjadi karena adanya perpindahan fluida sebagai akibat dari tercelupnya
badan kapal, panjang ini digunakan untuk menentukan seberapa besar luasan –
luasan bagian yang tercelup air, pada saat dibagi menjadi dua puluh station.
Panjang displacement dirumuskan sebagai panjang rata – rata antara Lpp dan Lwl,
yaitu:
ü
Breadth Moulded (Bmld )
Lebar maksimum
kapal yang diukur dari sebelah dalam pelat kulit (tidak termasuk pelat kulit) atau dari gading terluar
ü
Depth (H)
Jarak vertikal (tinggi kapal) dari
garis dasar kapal sampai geladak menerus diukur pada sisi tengah kapal.
ü
Draught (T)
Jarak vertikal (tinggi kapal) dari
garis dasar kapal samapi garis air kapal pada sarat muat yang direncanakan.
ü
Vs/√Ldisp
nilai yang
digunakan untuk membaca nilai - nilai lain yang terkandung
dalam diagram NSP (dalam hal ini nilai Ldisp
yang digunakan dalam satuan feet)
ü
Coeffisien Block of Displacement (Cb)
Perbandingan antara bentuk kapal
dibawah sarat dengan balok yang dibentuk oleh panjang kapal, lebar kapal dan
sarat kapal.
ü
Coeffisien Block of Waterline (dWL )
Merupakan
perbandingan antara volume kapal dengan
hasil kali antara panjang, lebar dan sarat kapal.koefisien blok ini
menunjukkan kegemukan kapal. Rumusnya yaitu:
ü
Coeffisien Prismatik (Cp)
Perbandingan antara bentuk kapal
dibawah sarat dengan sebuah prisma yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.
ü
Coeffisien of Midship (Cm)
Perbandingan antara bentuk bidang tengah
kapal (midship) dengan sebuah bidang yang dibentuk oleh panjang kapal dan lebar
kapal.
ü
Luas Midship (Am)
Luas Midship (Am)
Adalah
luasan tengah kapal dibawah garis air
ü
Volume Displacement
volume
perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal yang tercelup
dibawah permukaan air
(volume air yang dipindahkan badan kapal). Dirumuskan sebagai :
ü
Midship
Potongan melintang pada bagian tengah
kapal.
ü
Center Line
Potongan memanjang pada bagian tengah
kapal.
ü
Base Line
Garis dasar kapal
ü
Station
Pembagian panjang kapal menjadi 20
bagian dengan jarak yang sama.
ü
Body Plan
Proyeksi bentuk potongan – potongan
badan kapal secara melintang pada setiap station dilihat dari depan atau
belakang.
ü
Buttock Line
Proyeksi bentuk potongan – potongan
badan kapal secara memanjang vertikal.
ü
Water Line
Proyeksi bentuk potongan – potongan
badan kapal secara memanjang horisontal.
ü
Transom
Bentuk buritan kapal yang berupa bidang
lurus.
ü
Upper Deck
Garis geladak utama kapal dari ujung
haluan sampai ujung buritan kapal.
ü
Poop Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas
geladak utama kapal pada bagian buritan kapal.
ü
Forecastle Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas
geladak utama kapal pada bagian haluan kapal.
ü
Bulwark
Pagar kapal yang terletak pada bagian
tepi kapal.
ü
Sent
Garis yang ditarik pada salah satu atau
beberpa titik yang terletak di garis tengah (centre line) dan membuat sudut
dengan garis tengah.
ü
Ordinate Half Breadth
Jarak vertikal antara centre line
dengan garis base line pada sarat tertentu.
ü
Sheer
Lengkungan kemiringan geladak kearah
memanjang kapal.
ü
Chamber
Lengkungan kemiringan geladak kearah
melintang kapal.
I.2. Curve of
Section Area
Curve
of Sectional Area (CSA) adalah kurva yang menunjukan luasan kapal pada tiap –
tiap station. Berdasarkan persentase luasan yang didapat dari diagram NSP
dikalikan dengan luasan midship, maka akan didapatkan luasan kapal pada tiap
stationnya.
Caranya
adalah mencari e (prosentase area per-station) dengan menggunakan tabel NSP
yaitu dengan cara mengetahui nilai Vs/√Ldisp , kemudian membuat
garis datar dari angka tersebut dan membuat titik temu antara garis datar
tersebut dengan garis garis lengkung pada tabel NSP, kemudian ditarik garis
vertikal dari titik tersebut dan
mendapatkan nilai e dalam persen.untuk mengetahui luasan tiap station maka
dikalikan dengan luas midship kapal.
I.3. Body Plan
Body
Plan merupakan proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang
pada setiap station dilihat dari depan atau belakang. Potongan – potongan badan
kapal ini dibentuk berdasarkan data-data yang didapat berdasarkan data-data
Grafik A/2T dan B/2. Prinsip penggambaran pada body plan yaitu bahwa terdapat
dua garis lurus dan satu garis lengkung. Dua garis lurus pada body plan yaitu
waterline dan buttock line sedang garis lengkungnya yaitu penggambaran setiap
station. Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:
Contoh gambar Body Plan
I.4.
Half-breadth Plan
Half-breadth plan ini merupakan gambar
irisan-irisan kapal jika dilihat dari atas, pada setiap garis air (water line).
Sebelum menggambar halfbreadth plan, terlebih dahulu dilakukan penggambaran
sent line. Data penggambaran sent line diperoleh melalui gambar bodyplan.
Setelah sent line digambar maka kita dapat menggambar half breadth plan. Data
yang diperlukan yaitu panjang dari centerline ke setiap station di setiap
waterline pada body plan. Prinsip pada penggambaran halfbreadth plan yaitu
terdapat dua garis lurus yaitu station dan buttock line sedangkan terdapat juga
satu garis lengkung yaitu waterline
I.5.
Sheer Plan
Sheer Plan merupakan gambar
irisan-irisan kapal jika dilihat dari samping pada setiap buttock line yang
telah ditentukan. Penggambaran sheer plan dilakukan dari proyeksi halfbreadth
plan, dimana diproyeksikan perpotongan antara buttock line dengan waterline
pada half-breadth plan.
Tetapi sebelumnya telah dilakukan penggambaran kapal beserta bentuk linggi
haluan dan buritan yang sudah direncanakan sebelumnya. Prinsip pada
penggambaran sheer plan yaitu
bahwa terdapat dua garis lurus yaitu garis yang menyatakan waterline dan
station sedangkan terdapat satu garis lurus yaitu garis yang menyatakan buttock
line.
I.6.
Geladak Utama, Geladak Akil dan Geladak Kimbul
1.6.1. Geladak Utama
Geladak utama kapal dapat berbentuk lurus ataupun memiliki kelengkungan.
Geladak utama yang memiliki kelengkungan biasanya memiliki keuntungan dari sisi
penambahan free board kapal tersebut. Namun untuk membuat geladak utama yang
melengkung, harus dihitung terlebih dahulu kelengkungannya yang dikenal dengan
sheer standart
Untuk menghitung/membuat sheer standart maka LPP dibagi menjadi 6 bagian.
Pembagian tersebut meliputi 3 bagian di depan Midship dan 3 di belakang
midship. Masing-masing digaris dan dibuat sesuai dengan ukuran peraturan sheer
standart untuk kapal tanker sebagai
berikut :
SHEER STANDART
1.6.2. Forecastle deck
Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck
pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,4-2,5 meter diukur dari geladak
utama (upper deck side line), sedangkan untuk panjang dari bangunan ini
ditentukan panjangnya mencapai Collision Bulkhead atau 5% sampai 8% Lpp. Serta
diletakkan tepat pada frame/gading.
1.6.3. Bulwark
Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak
tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai
pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan
setinggi 1000 mm diukur pada geladak terendah.
1.6.4. Poop Deck (Geladak Kimbul)
Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada bagian
buritan yang memilki ketinggian 2.4 sampai 2.5 meter diukur dari geladak utama
(upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan akan dijelaskan
pada penjelasan berikutnya
Catatan:
1.Jarak gading
pada buritan sampai tabung poros maksimum Amaks =600mm.
Diambil jarak
gading di bagian ini sebesar 600mm
2.Jarak gading
pada daerah sekat tabung poros kearah depan mengikuti rumus :
Ao = Lpp/500 + 0.48 Ao
< 1000mm
perhitungan
jarak sekat tabung poros, sekat kamar mesin, sekat tubrukan adalah sebagai
berikut :
ü
Sekat tabung poros :
Perhitungan
sekat dimulai dari AP dan menggunakan jarakgading = 600mm
Sekat tabung
poros minimal 3 jarak gading dari 0.35T jadi terletak pada gading ke 10 dari AP
ü
Sekat kamar mesin
Jarak sekat kamar mesin dari AP adalah
antara 17% - 20% Lpp dari AP dan terletak di nomor gading 35
ü
Sekat tubrukan/ collusion bulkhead
Letak collision
Bulkhead diambil 130 jg dari sekat kamar mesin atau pada no gading 165
Tidak ada komentar:
Posting Komentar