Minggu, 21 September 2014

LINES PLAN

LINES PLAN



FILOSOFI RANCANGAN


I.1. Umum

I.1.1. Pendahuluan


Untuk mengetahui bentuk dan mengukur badan kapal dapat digunakan beberapa penggambaran/ pemroyeksian dari bentuk sebuah kapal terhadap bidang bidang tertentu. Bentuk kapal yang 3 dimensi tersebut dapat diproyeksikan ke 3 bidang antara lain bidang horizontal, bidang datar vertikal memanjang dan bidang datar vertikal melintang yang masing masing disebut dengan body plan, sheer plan dan half-breadth plan. Penggambaran – penggambaran proyeksi dari bentuk 3 dimensi kapal ke bentuk 2 dimensi dalam berbagai bidang yang disertakan dalam satu tampilan gambar yang berupa garis dan titik disebut dengan rencana garis (lines plan).
Dalam perkuliahan di bidang teknologi kelautan dalam hal ini khususnya di Jursan Teknik Sistem Perkapalan terdapat mata kuliah yang mempelajari dan mengaplikasikan tentang pembuatan rencana garis. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa nantinya dapat merancang atau membuat rencana garis dari suatu kapal yang merupakan langkah awal dari pencapaian kemampuan mahasiswa dialam bidang – bidang pembelajaran berikutnya seperti rencana umum suatu kapal atau bangunan lepas pantai, sistem penggerak (perporosan dan propeller) hingga perancangan kamar mesin.
Dalam pembuatan rencana garis terdapat beberapa metode yang digunakan, namun dalam pengerjaan tugas rencana garis ini metode yang digunakan adalah metode NSP Diagram.
Pencapaian yang diharapkan dalam pengerjaan tugas ini adalah mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang penggambaran bentuk bangunan lambung kapal apabila diketahui dimensi – dimensi utama dari kapal, penggunaan program – progam bantuan dalam pengerjaan sebuah rencana garis (misal: excel, autocad, dll) dan pada akhirnya memiliki kemahiran, ketelitian dan keakuratan dalam merancang sebuah bangunan kapal.

I.1.2. Tahapan Pengerjaan


Adapun tahapan pengerjaan /pembuatan rencana garis ini, antara lain:
1.   Perhitungan Data awal
2.   Pembuatan CSA
3.   Pembuatan A/2T dan B/2
4.   Pembuatan Haluan dan Buritan
5.   Pembuatan Body Plan
6.   Pembuatan Half Breath Plan
7.   Pembuatan Buttock Line pada Sheer Plan
8.   Pembuatan Bangunan Atas (Sheer Standar)
9.   Pembuatan Forecastle deck, Poop deck dan Bullwark.

Dalam pengumpulan data sesuai dengan metode, maka digunakan diagram NSP untuk mengetahui beberapa koefisien – koefisien dan variabel yang akan digunakan. Untuk pengolah data dan perhitungan dalam hal ini dipergunakan program Excel, sedangkan untuk visualisasi penggambaran digunakan AutoCad. Program Excel dan AutoCad tersebut digunakan karena program tersebut tidak hanya mendukung dalam pengerjaan tetapi juga mendukung pembelajaran mahasiswa karena kedua program tersebut hanya menampilkan hasil masukan data dari operator dan bukan bekerja secara otomatis .

I.1.3. Istilah-Istilah


Adapun istilah – istilah yang dipakai dalam penggambaran rencana garis adalah sebagai berikut:
ü         After Perpendicular (AP)
Atau garis tegak buritan, adalah garis tegak yang terletak pada sumbu poros kemudi.
ü         Fore Perpendicular (FP)
Atau garis tegak haluan, adalah garis yang terletak pada titik potong antara linggi haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah direncanakan.
ü         Length Between Perpendicular (Lbp/ Lpp)
Panjang antara 2 garis tegak atau jarak horisontal antara garis tegak depan (haluan/FP) dengan garis tegak belakang (buritan/AP).
ü         Length of Water Line (Lwl)
Panjang garis air yang diukur mulai dari perpotongan linggi buritan dengan garis air pada sarat sampai pada perpotongan linggi haluan dengan garis air pada sarat atau FP (jarak mendatar antara kedua ujung garis muat).
ü         Lenght of Displacement (Ldisp)
Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya perpindahan fluida sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal, panjang ini digunakan untuk menentukan seberapa besar luasan – luasan bagian yang tercelup air, pada saat dibagi menjadi dua puluh station. Panjang displacement dirumuskan sebagai panjang rata – rata antara Lpp dan Lwl, yaitu:

ü         Breadth Moulded (Bmld )

Lebar maksimum kapal yang diukur dari sebelah dalam pelat kulit (tidak termasuk pelat kulit) atau dari gading terluar







ü         Depth (H)
Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal sampai geladak menerus diukur pada sisi tengah kapal.
ü         Draught (T)
Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal samapi garis air kapal pada sarat muat yang direncanakan.
ü         Vs/√Ldisp
nilai yang digunakan untuk membaca nilai - nilai lain yang terkandung dalam diagram NSP (dalam hal ini nilai Ldisp yang digunakan dalam satuan feet)
ü         Coeffisien Block of Displacement (Cb)
Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan balok yang dibentuk oleh panjang kapal, lebar kapal dan sarat kapal.
ü         Coeffisien Block of Waterline (dWL )
Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan  hasil kali antara panjang, lebar dan sarat kapal.koefisien blok ini menunjukkan kegemukan kapal. Rumusnya yaitu:
ü         Coeffisien Prismatik (Cp)
Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan sebuah prisma yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.

ü         Coeffisien of Midship (Cm)
Perbandingan antara bentuk bidang tengah kapal (midship) dengan sebuah bidang yang dibentuk oleh panjang kapal dan lebar kapal.
ü        
Luas Midship (Am)
Adalah luasan tengah kapal dibawah garis air

ü         Volume Displacement
volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal yang tercelup dibawah permukaan air (volume air yang dipindahkan badan kapal). Dirumuskan sebagai :

ü         Midship
Potongan melintang pada bagian tengah kapal.
ü         Center Line
Potongan memanjang pada bagian tengah kapal.
ü         Base Line
Garis dasar kapal
ü         Station
Pembagian panjang kapal menjadi 20 bagian dengan jarak yang sama.
ü         Body Plan
Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang.
ü         Buttock Line
Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang vertikal.
ü         Water Line
Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang horisontal.
ü         Transom
Bentuk buritan kapal yang berupa bidang lurus.

ü         Upper Deck
Garis geladak utama kapal dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.
ü         Poop Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian buritan kapal.
ü         Forecastle Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian haluan kapal.
ü         Bulwark
Pagar kapal yang terletak pada bagian tepi kapal.
ü         Sent
Garis yang ditarik pada salah satu atau beberpa titik yang terletak di garis tengah (centre line) dan membuat sudut dengan garis tengah.
ü         Ordinate Half Breadth
Jarak vertikal antara centre line dengan garis base line pada sarat tertentu.
ü         Sheer
Lengkungan kemiringan geladak kearah memanjang kapal.
ü         Chamber
Lengkungan kemiringan geladak kearah melintang kapal.

I.2. Curve of Section Area


Curve of Sectional Area (CSA) adalah kurva yang menunjukan luasan kapal pada tiap – tiap station. Berdasarkan persentase luasan yang didapat dari diagram NSP dikalikan dengan luasan midship, maka akan didapatkan luasan kapal pada tiap stationnya.
Caranya adalah mencari e (prosentase area per-station) dengan menggunakan tabel NSP yaitu dengan cara mengetahui nilai Vs/√Ldisp , kemudian membuat garis datar dari angka tersebut dan membuat titik temu antara garis datar tersebut dengan garis garis lengkung pada tabel NSP, kemudian ditarik garis vertikal dari titik  tersebut dan mendapatkan nilai e dalam persen.untuk mengetahui luasan tiap station maka dikalikan dengan luas midship kapal.

I.3. Body Plan


Body Plan merupakan proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang. Potongan – potongan badan kapal ini dibentuk berdasarkan data-data yang didapat berdasarkan data-data Grafik A/2T dan B/2. Prinsip penggambaran pada body plan yaitu bahwa terdapat dua garis lurus dan satu garis lengkung. Dua garis lurus pada body plan yaitu waterline dan buttock line sedang garis lengkungnya yaitu penggambaran setiap station. Untuk lebih jelas perhatikan gambar berikut:


Contoh gambar Body Plan

 

I.4. Half-breadth Plan

Half-breadth plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari atas, pada setiap garis air (water line). Sebelum menggambar halfbreadth plan, terlebih dahulu dilakukan penggambaran sent line. Data penggambaran sent line diperoleh melalui gambar bodyplan. Setelah sent line digambar maka kita dapat menggambar half breadth plan. Data yang diperlukan yaitu panjang dari centerline ke setiap station di setiap waterline pada body plan. Prinsip pada penggambaran halfbreadth plan yaitu terdapat dua garis lurus yaitu station dan buttock line sedangkan terdapat juga satu garis lengkung yaitu waterline


I.5. Sheer Plan

        Sheer Plan merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihat dari samping pada setiap buttock line yang telah ditentukan. Penggambaran sheer plan dilakukan dari proyeksi halfbreadth plan, dimana diproyeksikan perpotongan antara buttock line dengan waterline pada half-breadth plan. Tetapi sebelumnya telah dilakukan penggambaran kapal beserta bentuk linggi haluan dan buritan yang sudah direncanakan sebelumnya. Prinsip pada penggambaran sheer plan yaitu bahwa terdapat dua garis lurus yaitu garis yang menyatakan waterline dan station sedangkan terdapat satu garis lurus yaitu garis yang menyatakan buttock line.

I.6. Geladak Utama, Geladak Akil dan Geladak Kimbul

1.6.1.      Geladak Utama


Geladak utama kapal dapat berbentuk lurus ataupun memiliki kelengkungan. Geladak utama yang memiliki kelengkungan biasanya memiliki keuntungan dari sisi penambahan free board kapal tersebut. Namun untuk membuat geladak utama yang melengkung, harus dihitung terlebih dahulu kelengkungannya yang dikenal dengan sheer standart
Untuk menghitung/membuat sheer standart maka LPP dibagi menjadi 6 bagian. Pembagian tersebut meliputi 3 bagian di depan Midship dan 3 di belakang midship. Masing-masing digaris dan dibuat sesuai dengan ukuran peraturan sheer standart untuk kapal  tanker sebagai berikut :

SHEER STANDART

1.6.2.      Forecastle deck

Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2,4-2,5 meter diukur dari geladak utama (upper deck side line), sedangkan untuk panjang dari bangunan ini ditentukan panjangnya mencapai Collision Bulkhead atau 5% sampai 8% Lpp. Serta diletakkan tepat pada frame/gading.


1.6.3.      Bulwark

Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1000 mm diukur pada geladak terendah.

1.6.4.      Poop Deck (Geladak Kimbul)

Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada bagian buritan yang memilki ketinggian 2.4 sampai 2.5 meter diukur dari geladak utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan akan dijelaskan pada penjelasan berikutnya


Catatan:
1.Jarak gading pada buritan sampai tabung poros maksimum Amaks =600mm.
Diambil jarak gading di  bagian ini sebesar 600mm
2.Jarak gading pada daerah sekat tabung poros kearah depan mengikuti rumus :
                  Ao = Lpp/500 + 0.48               Ao < 1000mm
                  perhitungan jarak sekat tabung poros, sekat kamar mesin, sekat tubrukan adalah sebagai berikut :
ü      Sekat tabung poros :
                  Perhitungan sekat dimulai dari AP dan menggunakan jarakgading = 600mm
            Sekat tabung poros minimal 3 jarak gading dari 0.35T jadi terletak pada gading ke 10 dari AP
ü      Sekat kamar mesin
Jarak sekat kamar mesin dari AP adalah antara 17% - 20% Lpp dari AP dan terletak di nomor gading 35
ü      Sekat tubrukan/ collusion bulkhead
Letak collision Bulkhead diambil 130 jg dari sekat kamar mesin atau pada no gading 165


Tidak ada komentar:

Posting Komentar